Kegunaanbedak salicyl KF ini dapat mengurangi gatal akibat biang keringat. Komposisi : Asam Salisilat 2 %, Talk 98%. Cara Kerja Obat:Asam Salisilat merupakan bakteriostatik, fungisida, keratolitik, terutama untuk pemakaian luar. Indikasi: Bedak tabur untuk gatal-gatal pada kulit karena biang keringat atau gangguan kulit lain yang bukan infeksi.
Hey hey, kalian semua! Gw lagi ngerasa perlu kasih tau nih tentang penulisan resep obat. Makanya gw nemuin dua hal yang mungkin bisa membantu kalian dalam belajar hal ini. Contoh Penulisan Resep ObatBuku Kaidah Penulisan Resep Obat Ini salah satu contoh penulisan resep obat yang gw temuin. Cekidot! Apa itu resep obat? Resep obat adalah pesan tertulis yang berisi daftar obat yang ditujukan untuk pasien. Yang nulis resep obat biasanya dokter. Dampak penulisan resep obat salah-salah bisa bikin pasien merasa lebih buruk atau bahkan lebih parah dari saat masuk ke rumah sakit atau berobat ke dokter. Kegunaan penulisan resep obat sendiri adalah cara terbaik buat ngobati penyakit yang bisa disembuhkan melalui penggunaan obat-obatan. Dimana penulisan resep obat perlu dan penting? Ya gitu deh, kalo pasien lagi sakit, dokter pasti bakal kasih resep obat sebagai sarana penyembuhan. Nah, penting untuk nulisnya dengan benar supaya pasien bisa cepet sembuh. Kelebihan dari penulisan resep obat yang jelas dan benar adalah pasien bisa sembuh lebih cepat dan pastinya bisa nggak bayar mahal-mahal buat obat-obatannya. Kekurangan dari penulisan resep obat yang keliru bisa diluar perkiraan karena pasien bisa makin parah yang berujung pada biaya obat-obatan yang harus dibeli. Cara menulis resep obat yang benar adalah dengan memperhatikan dosis, frekuensi pemberian obat, durasi pemakaian, dan interaksi dengan obat lainnya. Merek obat dan harganya bisa dilihat di apotek mana aja. Tapi yang penting nih, pastikan kalo obat yang dibeli sesuai dengan resep dokter ya! Buku Kaidah Penulisan Resep Obat Kalo kalian masih bingung dengan penulisan resep obat, gw ada alternatif nih buat kalian. Ada buku yang membahas kaidah penulisan resep obat! Wah waw Gimana? Dengan punya buku kaidah penulisan resep obat ini, kalian bisa lebih paham lagi tentang benerin penulisan resep obat. Nah itu dia teman-teman, jangan pernah lupa untuk teliti dalam penulisan resep obat, supaya pasien bisa sembuh lebih cepat dan bisa hemat pengeluaran buat obatnya. See you!
MenulisResep Hendra T’ Hartono Dwi Diandini. 2. Penulisan resep LENGKAP • Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari: 1. Inscriptio nama dokter, alamat, SIP, kota,
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki seorang dokter adalah meresepkan obat. Penulisan resep dokter bertujuan untuk memudahkan pelayanan kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam pemberian obat. Resep dokter adalah dokumen legal berisi permintaan tertulis dokter kepada apoteker, untuk mempersiapkan dan memberikan obat kepada pasien. Resep ini dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien setelah dokter melakukan pemeriksaan medis dan menentukan diagnosis. Secara hukum, hanya dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi yang berwenang untuk menulis resep. Unsur-Unsur dalam Resep Dokter Resep dokter yang benar adalah resep yang ditulis secara jelas, mudah dimengerti, dan sesuai dengan kaidah penulisan resep. Lembar resep atau blanko resep dari dokter harus memuat beberapa hal berikut 1. Identitas dokter yang menulis resep Nama dokter, nomor Surat Izin Praktek SIP, alamat praktek, nomor telepon dokter, nama kota tempat praktek, tanggal penulisan resep, dan paraf dokter yang memberi resep harus ada di dalam lembar resep. Informasi tersebut juga dapat dilengkapi dengan hari dan jam praktek yang biasanya sudah tercetak di dalam lembar resep. 2. Identitas pasien Identitas pasien yang harus ada di dalam lembar resep adalah nama, umur, jenis kelamin, berat badan, alamat, dan nomor telepon pasien. Format informasi ini biasanya sudah tercantum dalam lembar resep. 3. Informasi obat Informasi obat yang merupakan inti dari resep dokter terbagi menjadi dua bagian yaitu Simbol R/ Simbol R/ merupakan singkatan dari recipe yang berarti “ambil” dalam Bahasa Latin, dan mencakup nama obat, dosis obat, bentuk obat kapsul, tablet, sirup, atau salep, serta jumlah obat yang diberikan. Simbol S Simbol S pada resep dokter mencakup cara dan aturan pemakaian obat, seperti waktu minum obat pagi atau malam, obat diminum sebelum atau setelah makan, dan berapa kali obat diminum misalnya 3 kali dalam sehari atau tiap 2 jam sekali. Simbol ini juga mencakup dosis konsumsi contohnya 5 ml, 1 sendok makan, atau 1 tablet, cara penggunaan obat diminum atau dioleskan, dan informasi lain yang diperlukan, seperti obat yang harus dihabiskan atau perlu dihentikan jika gejala sudah hilang. Informasi mengenai obat tersebut biasanya ditulis menggunakan singkatan atau kode dalam Bahasa Latin. 4. Legalitas Resep dokter resmi diberi tanda penutup dengan garis yang disertai dengan tanda tangan dokter penulis resep. Resep obat dari dokter ada yang boleh diulang, artinya resep tersebut dapat digunakan kembali untuk menebus obat, dan ada juga yang tidak bisa diulang, artinya resep hanya untuk satu kali pengambilan obat. Setiap pasien berhak meminta salinan resep. Namun, pasien disarankan untuk tetap berkonsultasi ke dokter yang meresepkan obat jika ingin menebus obat dengan salinan resep obat tersebut. Alur Pelayanan Resep Dokter Prosedur pelayanan resep harus didahului dengan konsultasi ke dokter. Setelah pemeriksaan dan diagnosis dilakukan, dokter akan menuliskan resep yang sesuai dengan kondisi pasien. Selanjutnya, resep tersebut akan dikirim ke bagian farmasi atau loket obat untuk diproses oleh apoteker dengan prosedur sebagai berikut Pengecekan resep Apoteker melakukan pemeriksaan kelengkapan unsur-unsur dan keabsahan resep. Jika ditemukan ketidaksesuaian, apoteker harus menghubungi dokter penulis resep. Dispensing Dispensing terdiri dari penyiapan, peracikan, dan pemberian obat. Hal yang termasuk penyiapan obat adalah menyiapkan obat sesuai resep, meracik obat jika diminta, memberikan etiket atau label pada kemasan obat, dan memasukkan obat ke dalam wadah. Sebelum obat diserahkan kepada pasien, petugas farmasi kembali melakukan pemeriksaan untuk memastikan resep dan obat yang dibuat sudah sesuai. Penyerahan obat juga harus disertai dengan pemeriksaan ulang identitas pasien dan pemberian informasi cara penggunaan obat, manfaat dan efek samping obat, serta cara penyimpanan obat. Apabila diperlukan, apoteker dapat membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dari dokter. Salinan resep ini akan dibubuhi paraf apoteker. Apoteker juga harus memastikan obat diberikan kepada orang yang tepat. Nama dan nomor telepon pasien bisa diminta untuk disamakan dengan data diri pasien. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang resep dokter, di antaranya Resep bersifat rahasia Resep dokter adalah dokumen hukum yang bersifat rahasia. Selain dokter dan pasien yang bersangkutan, resep hanya boleh diperlihatkan kepada orang yang merawat pasien perawat, keluarga, atau caretaker dan apoteker. Agar tidak terjadi penyalahgunaan resep obat, pasien dilarang untuk memberikan resep pada orang lain, meski memiliki keluhan yang sama, atau mengulang resep tanpa sepengetahuan dokter. Jangan pula meletakkan atau meninggalkan blanko resep di sembarang tempat. Pihak yang bertanggung jawab atas resep Dokter dan petugas farmasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas resep yang ditulis dan obat yang diberikan pada pasien. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan ataupun pemberian obat, maka pihak tersebut dapat dikenai sanksi. Sanksi hukum berupa peringatan lisan, tertulis, penghentian praktek sementara, hingga pencabutan surat izin dapat diberikan kepada pihak terkait jika terbukti melanggar aturan hukum. Memahami informasi seputar resep dokter adalah salah satu upaya Anda sebagai pasien untuk memastikan obat yang diberikan sesuai dengan permintaan dokter, sehingga kesalahan penggunaan obat pun dapat dihindari. Pastikan informasi mengenai penggunaan obat pada resep dokter sudah Anda pahami. Jika perlu, Anda bisa mencatatnya dalam buku kecil atau fitur note dalam handphone Anda. Apabila Anda menerima resep dokter dengan informasi yang janggal atau tidak dimengerti, pastikan untuk menanyakannya kembali kepada apoteker atau dokter yang membuat resep.
Denganmenulis resep berarti dokter telah mengaplikasikan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilannya di bidang farmakologi dan teraupetik kepada pasien (Jas, 2015). Resep juga salah satu sarana interaksi antara dokter dan pasien sehingga dokter wajib untuk menguasai cara penulisan resep yang benar.
Pasundan Ekspres – Penjelasan tentang cara penulisan resep obat yang benar ada di dalam artikel ini. Obat merupakan zat apa pun yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat di konsumsi. Di sisi lain, penulisan resep obat harus sangat di perhatikan karena memiliki aturan dan tatanan nya sendiri agar obat dapat di berikan kepada pasien dengan benar dan akurat. Dengan demikian, penulisan resep obat harus dituliskan dengan baik dan benar. Agar tidak membingungkan, berikut ini cara penulisan resep obat yang benar seperti melansir dari Lifepack. BACA JUGA Cara Menulis Nomor Surat yang Benar Beserta Contoh, Jangan Asal-Asalan! BACA JUGA 5 Alasan Mengapa dalam Tari Tata Rias Harus Tebal, Bernilai Estetis yang Tinggi! 1. Inscriptio Inscriptip menjadi cara yang ada di urutan paling atas penulisan resep yakni harus menuliskan data dokter yang memberikan resep secara berurutan seperti tulislah nama dokter, alamat, telpon, dan nomor SIP Surat Izin Praktek. Selanjutnya, tuliskan nama kota dan tanggal penulisan resep di sebelah kanan atas resep dan jangan lupa tambahkan huruf “R/” resep sebagai invocatio di sebelah kiri sebelum rincian resep. Berikut contohnya Dr. Axxxx FxxxxxxJl. Sudirman No. xxx, JakartaTelp 08xxxxxxxxxxSIP xxxx/xxxx/xxxJakarta, 30 Maret 2021R/ BACA JUGA Dear Mom, Kenali 8 Tanda-Tanda Yang di Rasa Perut Hamil 6 Minggu BACA JUGA 6 Cara Memakai Rok Lilit Tanpa Ring, Praktis Anti Ribet Cek Cara Pakainya Disini! 2. Presciptio Setelah selesai menulis identitas dan waktu, maka tahap selanjutnya adalah menuliskan resep. Tuliskan nama obat, dosis, bentuk obat, bentuk kemasan, dan jumlah obat dengan berurutan. Kalau obat yang di berikan adalah obat racikan, kamu bisa menambahkan cara pembuatan sebelum atau sesudah di bagian nama obat. Berikut contohnya Parasetamol. tab. 100 mg. No. Xs. lact pulv. dtd. No. XXI BACA JUGA 5 Cara Memakai Foundation Wardah Bagi Pemula Halaman 1 2
PenulisanResep yang Tepat • Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien • Penulisan resep adalah tindakan terakhir dokter dalam proses terapi yang diwujudkan dalam bentuk resep. Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt Cara Penyimpanan Obat yang Benar
Menulis resep obat sangat berbeda dengan menulis arkel, berita dan menulis lainnya. Ada beberapa persyaratan khusus yang mesti dipenuhi. Semua itu bertujuan supaya obat yang diberikan pada pasien memang akurat, baik dan benar. Oleh karena itu,tidak sembarangan orang dalam pembuatan resep obat. Semua itu memerlukan penulisan resep obat yang benar dan baik sesuai aturan yang berlaku. Cara Penulisan Resep Obat Yang Perlu Anda Ketahui Berikut ini tahapan-tahapan cara penulisan resep obat yang baik dan benar yang perlu anda ketahui, antara lain Inscriptio adalah anda mesti melakukan penulisan tentang data dokter yang melakukan pemberian resep obat. Penulisan data dokter mencakup surat ijin praktek dokter, nomor SIP, nomor telepon, alamat, dan nama dokter bersangkutan. Setelah semua ditulis berikutnya mencantumkan nama daerah atau kota dan tanggal ditulisnya resep obat pada bagian atas sebelah kanan. Selanjutnya penulisan resep obat dengan tambahan mencantumkan huruf “R” yang artinya resep obat pada bagian kiri sebelum tulisan resep obat. Untuk contoh seperti berikut ini Dr. Elan Suherlan. Cibabat Cimahi no telepon 0854448888444 SIP xxx/19/xxx/xxxx Cimahi, 10 Oktober 2022 R Sesudah data dokter dan waktu telah ditulis berikutnya melakukan tahapan presciptio atau menulis resep obat. Penulisan resep obat yang mencakup nama obat, jumlah obat berurutan, bentuk kemasan, dosis, bentuk obat dll. Apabila obat yang mesti disodorkan yaitu obat racikan maka anda dapat melakukan penambahan cara membuat sesudah maupun sebelum nama obat. Misalkan seperti ini Parasetamol. mg No.. Tahapan selanjutnya dalam cara penulisan contoh resep obat adalah memberikan Signatura berupa penulisan cara pemakaian obat, bahan persediaan obat, waktu minum obat berurutan, dan jumlah obat setiap minum. Misalkan S 3 dd demam. Dari keterangan signatura tersebut dapatlah diketahui bahwasanya minum obat harus tiga kali dalam satu hari dengan jumlah obat satu tablet perkali minum dan sesudah makan bagi pasien yang memiliki gejala demam. Tahapan selanjutnya dalam penulisan resep obat adalah subscriptio. Dimana anda mesti melakukan penutupan penulisan resep obat memakai Pro. Bagian terbawah ditulis paraf atau tandatangan. Untuk pemberian paraf dan tandatangan mesti dicantumkan apabila memberi resep zat obat yang memiliki kandungan narkotika. Setelah melakukan semua itu, tahap terakhir adalah melakukan proses penutupan resep obat menggunakan garis. Kemudian mencantumkan paraf dan tanda tangan pada bagian di sampingnya. Sesudah garis, berikutnya menulis resep obat kedua dan selanjutnya. Bagian yang paling akhir dari penulisan resep obat adalah mesti mencantumkan identitas atau biodata singkat sang pasien. Yang meliputi nama pasien, usia,bobot tubuh yang diharuskan bagi pasien kalangan anak-anak serta alamat. Semua itu diharuskan apabila memiliki kandungan zat narkotika. Misalkan Pro An. Elan Suherlan umur 13 tahun BB 19 kilogram Itulah beberapa tahapan cara penulisan resep obat yang baik dan benar. Anda pastinya sudah semakin mengerti dan memahami bahwa setiap resep dokter mempunyai kode-kode tertentu yang bisa dipelajari. Catatan Pada bagian presciptio dalam menuliskan nama obat dan bentuk obat harus diperhatikan seksama. Karena setiap bentuk obat ditulis dengan kodenya masing-masing. Seperti untuk kapsul ditulis “caps”. Sedangkan untuk bentuk obat tablet ditulis “tab”. Selanjutnya untuk jenis obat berbentuk pil maka dituliskan sama yakni “pil”. Untuk obat yang berbentuk sirup kemasan yang cair maka cukup dituliskan kode “fls”. Untuk obat bentuk sirup dengan membawa ukuran bawaan sendok asli maka lakukan penulisan kode “
CJKwH. y742dp6bj6.pages.dev/151y742dp6bj6.pages.dev/480y742dp6bj6.pages.dev/440y742dp6bj6.pages.dev/170y742dp6bj6.pages.dev/216y742dp6bj6.pages.dev/126y742dp6bj6.pages.dev/395y742dp6bj6.pages.dev/444
cara penulisan resep obat yang benar